Film "Fitna" Ditarik dari Laman Internet Inggris

Brussels (ANTARA News/Xinhua) - Film kontroversial, yang dibuat oleh seorang anggota parlemen sayap-kanan Belanda dan dikecam keras dunia Islam, telah dicabut dari laman internet Inggris sejak Jumat petang.

Dalam suatu pernyataan, laman internet itu mengatakan film itu dinon-aktifkan karena ancaman "sangat serius" terhadap staf.

"Ini merupakan hari menyedihkan untuk kebebasan berbicara di internet, namun kami harus mengutamakan keamanan dan melindungi staf kami di atas segalanya," kata pernyataan itu.

Film garapan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, itu mengambil gambar serangan di New York, Madrid, dan London, dicampuradukkan dengan ayat-ayat Al-Quran dan pernyataan-pernyataan oleh para iman garis keras.

Pada akhir film itu, sebuah tangan terlihat mencabik satu halaman kitab suci umat Muslim itu dan terdengar suara cabikan.

Suatu pernyataan tertulis muncul di layar, tatkala Wilders mengatakan bahwa bukan ia yang mencabik ayat-ayat Al-Qur`an itu, tapi umat Muslim sendiri lah yang melakukannya.

Film itu menimbulkan kemarahan dari dunia Islam dan kecaman luas dari seluruh dunia.

PBB, Uni Eropa, dan negara-negara Muslim melontarkan kutukan terhadap film itu.

Perdana Menteri Jan Peter Balkenende mengatakan pemerintahnya menyesalkan penayangan film itu dan meyakini hanya Wilders seorang yang ingin melukai perasaan masyarakat.

Ia mengatakan pemerintah Belanda sedang menyelidiki apakah anggota parlemen itu berkomitmen melakukan penyerangan.

Satu kelompok Islam di Kota Eindhoven, Belanda, telah memutuskan untuk menuntut Wilders ke pengadilan.
(*)