Govt bans Dutch controversial Fitna film maker from entering Indonesia

By Eliswan Azly

Jakarta (ANTARA News) - With the rising international criticism of the making of the controversial Fitna film in the Netherlands, the Indonesian Government had banned Geert Wilders, the film maker, from entering this world largest archipelagic country.

Through the Justice and Human Rights Minister, the government had banned Dutch right-wing populist MP Geert Wilders from visiting Indonesia, President Susilo Bambang Yudhoyono said in a press conference here on Monday.

In addition, the government also called on the media to deplore the production of the controversial Fitna Film by a Dutch parliamentarian, as that film had the potential to trigger a conflict among members of the society.

According to him, the world leaders have a moral obligation to prevent religious or cultural defamation as depicted in the Fitna movie picture in bringing about peace in the world.

The international community was urged not to use freedom without limit which would ruin and offend the feeling of believers of other religious creeds, he said hoping that all parties should not disrupt the efforts already made by other religious believers to create a bridge between the different cultures.

It was said how the efforts made by Indonesia and Norway to create an inter-religious dialogue following the publication of cartoon which was an insult to Prophet Muhammad and Moslems across the world.

In the meantime, a wave of protests and denunciation from Indonesia and some other countries against the film made by Wilders were sounding high following the emergence of Dutch Prime Minister Peter Balkenende on television to explain his government's stance which also deplored the film.

A few dozen demonstrators protested against Geert Wilders' film outside the Dutch embassy in Jakarta. They waved banners reading "Holland go to Hell" and "Kill Geert Wilders", threw rotten eggs and bottled water at the building and chanted anti-Dutch slogans. One protestor called on Muslims around the world to kill Mr Wilders, calling him a "Christian terrorist".

In the Fitna movie picture, Wilders linked terrorist action to Islamic extremists and verses in the Koran published through the Internet website www.liveleak.com on Thursday evening (March 28).

Wilders described the holy Koran as a facist book calling on religious believers to perpetuate violence.

In response to the controversial film, political affairs chairman of the Prosperous Justice Party (PKS) Al Muzzammil Yusuf said the Dutch Government should actually ask for an apology from moslem countries in the world for the making of the Fitna film which was considered a degradation of the holy Koran.

Fitna film was seen as having offended the feelings of moslems due the degradation of the holy Koran. Unless the Dutch government had asked for an apology, a boycott against all Dutch products will be launched in all moslem countries, Muzzammil who is also a member of the foreign affairs commission of the House of Representatives (DPR), said Monday.

According to him, the West which had accused Islam of being terrorists and fundamentalists were proven to be a den of secular fundamentalists who are very proud of terrorizing followers of other religious creeds.

This phenomenon showed that the formulation of human rights freedom, Western style, was no longer conducive to international maintenance of religious tolerance. "This kind of religious harrassment has a potential to trigger social unrest which may eventually develop into a conflict," he said.

However preventive measures should be taken by the UN to create a convention banning harrassment of a certain religious creed. "This constitutes a foundation for building religious tolerance. Hence, the Indonesian representative in the UN needs to be proactive with regard to this case, because the 1945 constitution also calls for maintenance of world peace," he said.

The reaction did not only come from Indonesia, but many Islamic countries also protested the film. Former Prime Minister Mahathir Muhammad even called for a boycott of all Dutch products in his country.

Likely, a boycott of Dutch products could be a productive way to put pressure on the Dutch government to ban the screening of the film in that country, Alkathtath of Hizbut Tahrir Indonesia said.

If the Moslem countries show a linient attitude, it seems the reaction was belittled. Therefore, it is time for Moslem countries to unite in facing the West which often dislikes Islam, he said. (*)

Film "Fitna" Ditarik dari Laman Internet Inggris

Brussels (ANTARA News/Xinhua) - Film kontroversial, yang dibuat oleh seorang anggota parlemen sayap-kanan Belanda dan dikecam keras dunia Islam, telah dicabut dari laman internet Inggris sejak Jumat petang.

Dalam suatu pernyataan, laman internet itu mengatakan film itu dinon-aktifkan karena ancaman "sangat serius" terhadap staf.

"Ini merupakan hari menyedihkan untuk kebebasan berbicara di internet, namun kami harus mengutamakan keamanan dan melindungi staf kami di atas segalanya," kata pernyataan itu.

Film garapan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, itu mengambil gambar serangan di New York, Madrid, dan London, dicampuradukkan dengan ayat-ayat Al-Quran dan pernyataan-pernyataan oleh para iman garis keras.

Pada akhir film itu, sebuah tangan terlihat mencabik satu halaman kitab suci umat Muslim itu dan terdengar suara cabikan.

Suatu pernyataan tertulis muncul di layar, tatkala Wilders mengatakan bahwa bukan ia yang mencabik ayat-ayat Al-Qur`an itu, tapi umat Muslim sendiri lah yang melakukannya.

Film itu menimbulkan kemarahan dari dunia Islam dan kecaman luas dari seluruh dunia.

PBB, Uni Eropa, dan negara-negara Muslim melontarkan kutukan terhadap film itu.

Perdana Menteri Jan Peter Balkenende mengatakan pemerintahnya menyesalkan penayangan film itu dan meyakini hanya Wilders seorang yang ingin melukai perasaan masyarakat.

Ia mengatakan pemerintah Belanda sedang menyelidiki apakah anggota parlemen itu berkomitmen melakukan penyerangan.

Satu kelompok Islam di Kota Eindhoven, Belanda, telah memutuskan untuk menuntut Wilders ke pengadilan.
(*)

Wilders 'Fitna' Bisa Diajukan ke Pengadilan

Sekjen PBB Ban Ki-moon kecam keras film anti-Islam.

JAKARTA--Dunia Islam mendorong agar pembuat film Fitna, Geert Wilders, diajukan ke Mahkamah Internasional. ''Pembuat film Fitna harus diadili oleh Mahkamah Internasional,'' kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dien Syamsuddin, Sabtu (29/3).

Dien meragukan hukum domestik Belanda dapat menjerat Wilders. Karena itu, penjeratan pembuat film anti-Islam itu ke Mahkamah Internasional penting dilaksanakan. ''Bisa jadi, Wilders tidak bisa dijerat dengan hukum domestik,'' ujarnya.

Sebelumnya, kecaman keras dikemukakan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Dia mengatakan sikap pembuat film Fitna tidak bisa dibenarkan karena mengundang aksi kekerasan. Film semacam itu, menurutnya, sama sekali tidak ada manfaatnya untuk menciptakan perdamaian dunia. Tapi, justru membuat ketegangan hubungan antarumat beragama.

Kecaman dan kutukan serupa datang dari masyarakat Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa (UE). Presiden UE yang kini dipegang oleh Slovenia menyatakan film tersebut tidak membawa manfaat apa pun, selain hanya mengobarkan kebencian. Kecaman juga datang dari organisasi negara-negara Islam (OKI). Sekjen OKI, Ekmeladdin Ihsanoglu, mendesak Pemerintah Belanda segera menghentikan penayangan film tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Deplu, Kristiarto Soeryo Legowo, secara resmi juga telah mengeluarkan kecaman keras. Pemerintah menilai film Fitna sangat berbau rasis dan merupakan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab yang bersembunyi di balik kebebasan pers.

Kecaman juga datang dari berbagai pihak di Indonesia. Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irgan Chairul Mahfuz, mengatakan Wilders melakukan tindakan rasialis dan fasis sehingga tidak ada jalan lain, kecuali mengajukannya ke Mahkamah Internasional. Ia khawatir kalau dibawa ke pengadilan Belanda, malah mengundang reaksi internasional.

Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Ahmad Sumargono, menyebut kasus ini merupakan pelecehan yang luar biasa terhadap umat Islam. Dia juga sepakat agar Geert Wilders diajukan ke Mahkamah Internasional.

Secara terpisah, Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan keberadaan film Fitna merupakan penyalahgunaan kebebasan berekspresi. ''Bagi seorang seniman, apalagi motif di belakangnya politik, hal-hal seperti ini mestinya dihindari,'' katanya.

Kecaman senada datang dari Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta. Menurutnya, film Fitna merupakan provokasi anti-Islam melalui media. ''Umat Islam harus sadar untuk hati-hati memilih media dan harus berani memboikot media yang menyerang Islam,'' katanya.

Menurut Ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, film Fitna adalah kepanjangan nyata dari kebebasan yang dangkal, destruktif, dan tidak civilized. Dia menghargai Uni Eropa yang menyesalkan kehadiran film tersebut. ''Kami meminta umat Islam, khususnya di Indonesia, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi,'' katanya.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) juga mengimbau umat Islam tetap menyikapi masalah tersebut dengan bijak. OKI meminta umat Islam tidak terjebak pada tindakan kekerasan. Karena, film semacam itu bisa jadi bagian dari skenario yang ingin memprovokasi umat Islam agar marah dan berlaku emosional.

Ikhtisar:
* Dunia Islam mendesak Wilders diajukan ke Mahkamah Internasional.
* OKI minta Pemerintah Belanda hentikan film yang provokatif itu.
* Umat Islam diminta tenang dan tidak terprovokasi.

Azyumardi Azra: Umat Islam Perlu Protes Film Fitna

Azyumardi Azra: Umat Islam Perlu Protes Film Fitna

Liputan6.com, Jakarta: Pakar politik Islam, Prof Dr Azyumardi Azra, menilai umat Islam perlu memprotes pembuatan film Fitna oleh politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders, karena bakal melukai 1,3 miliar umat Islam dunia. "Perlu protes, dengan catatan, tetap dilakukan secara santun dan damai, sesuai dengan akhlaqul karimah dalam Islam," kata mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu, Senin (31/3).

Umat Islam, ujar Azyumardi, jangan sampai terprovokasi oleh penayangan film tersebut sehingga melakukan hal-hal yang kontraproduktif bagi kepentingan Islam, umat Muslim, dan negara Indonesia. Ia juga melihat sisi positif dari sikap pemerintah Belanda yang menolak film itu karena menyamakan Islam dengan kekerasan.

Menurut Azyumardi, Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkanende yang pernah berkunjung ke Indonesia untuk lebih memahami Islam, sempat mengungkapkan, seharusnya agama menjadi penghubung di antara umat manusia dan menjadi kekuatan positif. "Agama seharusnya tidak menjadi pemisah antar umat manusia dan jangan sampai menjadi sumber konflik dan kekerasan seperti di masa lalu," kata Azyumardi.

Dalam pidatonya ketika datang ke Indonesia, Balkanende mencontohkan bahwa pada abad 16 di Belanda dan Eropa umumnya, juga terjadi konflik sangat keras antara Protestan dan Katolik di mana kaum Protestan diburu. "Menurut Balkanende, sejarah masyarakat agama tak jarang diwarnai konflik, namun masa silam yang pahit itu jangan sampai terulang lagi di masa kini dan mendatang dengan cara berbuat saling menghargai," kata Azyu.

Dialog, kata Azyumardi, adalah cara paling beradab untuk membangun sikap saling menghormati perbedaan, bukan dengan sikap saling mencaci dan saling serang.(IAN/ANTARA)

Fitna : Ironi Kebebasan Berekspresi

Oleh Akhmad Kusaeni

Jakarta (ANTARA News) - Fitna adalah fitnah. Dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan!

Dalam bahasa Arab, fitna berarti kebohongan yang disebarkan dengan niat buruk: untuk menjatuhkan. Paling tidak untuk mencemarkan nama baik. Pembunuhan karakter.

Arti lain dari fitna adalah kehebohan. Kegaduhan. "Upheaval".

Fitna juga judul sebuah film pendek berdurasi 16 menit buatan politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders, yang ditayangkan di Internet pekan lalu.

Meminjam istilah pemerintah Belanda -- yang tidak melihat manfaat film ini kecuali hanya untuk menyinggung perasaan -- Fitna jelas telah melahirkan kehebohan.

Kegaduhan yang terjadi menyusul penayangan Fitna mulai merebak di jalan-jalan bukan saja di negeri-negeri Muslim yang terhujat karena Islam disamakan dengan kekerasan. Tapi juga di negeri-negeri non Muslim, di Eropa dan Amerika, yang merasa kebebasan bicara dan berekspresi diselewengkan untuk menghujat agama dan penganutnya.

Di Karachi, Pakistan, para pengunjuk rasa meneriakkan "Mati untuk si pembuat film".

Di Jakarta, kelompok Front Pembela Islam (FPI) berdemo di depan Kedubes Belanda dengan membawa poster besar "Geert is The Great Satan".

Mereka menuntut Belanda meminta maaf atas perilaku Wilders.

"Jika tidak, kami mengancam akan mengusir semua warga negara Belanda serta Duta Besarnya," kata Djaelani, pimpinan pengunjuk rasa.

Secara lebih formal, protes keras disuarakan.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad mengajak negara-negara Muslim memboikot produk Belanda.

Pemerintah Indonesia resmi melarang penayangan Fitna di media massa ataupun Internet. Penayangan film itu, menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, "hanya akan menimbulkan perpecahan di antara kita".

Organisasi Konferensi Islam (OKI), yang mewakili 57 negara berpenduduk Muslim, mengutuk Fitna sekeras-kerasnya.

Pernyataan pers OKI mengklaim film Wilders sebagai "tindakan sengaja untuk mendiskreditkan Muslim" yang bertujuan "untuk memprovokasi terjadinya keonaran dan kekacauan".


Membuat marah

Meski sebagian pengunjuk rasa maupun pemimpin dunia Muslim belum sempat menonton dengan mata kepala sendiri, yang diberitakan oleh media mengenai tayangan Fitna sungguh membuat marah.

Wilders, yang dikenal sebagai anti imigran, menayangkan Fitna di Internet setelah stasiun-stasiun televisi menolak memutarnya. Film itu menggambarkan seorang ulama mengutip ayat Al-Quran yang diselingi tampilan kekerasan.

Berusaha mengidentifikasikan Islam dengan kekerasan, film itu menggabungkan beberapa gambar video mengenai tindakan teroris mulai dari serangan 11 September, pengeboman kereta api di Spanyol, dan pembunuhan Theo van Gogh, seorang sutradara film Belanda.

Seolah-olah ayat-ayat Al-Qur'an itulah yang menjustifikasi tindakan terorisme itu.
Film diakhiri dengan seruan Wilders kepada kaum Muslimin untuk "menghapuskan ayat-ayat kekerasan dari kitab suci Al-Qur'an".
Menurut Wilders, yang juga seorang anggota parlemen Belanda, Islam dan Al-Qu'an merupakan faktor berbahaya yang merusak kebebasan di Belanda.
"Saya harus mengingatkan masyarakat mengenai bahaya ini," katanya, mengenai alasan pembuatan dan penayangan filmnya yang kontroversial.

Keruan saja pola pikir macam Wilders ini dikecam di seluruh dunia, bahkan di Belanda, negerinya sendiri. Ini sebuah ironi dari kebebasan berekspresi.

Perdana Menteri Belanda Jan-Peter Balkenende tidak setuju dengan apa yang ingin digambarkan oleh Wilders bahwa Islam identik dengan kekerasan

"Ini adalah hari paling menyedihkan dari kebebasan berbicara dan berekspresi," tulis Shabana, yang mengomentari penayangan film Fitna di situs Internet Liveleak.com.

Yang disebut paling menyedihkan oleh Shabana adalah Wilders mau melarang Al-Qur'an (di Belanda), tapi pada saat yang sama, dia menganggap sebagai pelanggaran dari kebebasan berekspresi bagi pihak-pihak yang ingin filmnya dibreidel karena menghujat Islam.

"Ini munafik dan sangat menjijikan," tulis Shabana.

Slovenia, yang sekarang menduduki jabatan Presiden Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan mengatakan kebebasan berekspresi merupakan bagian dari nilai-nilai yang dianut bangsa Eropa.

Namun, lanjutnya, hal itu harus dilaksanakan dalam semangat menghormati kepercayaan agama lain.

Saling menghormati dan menghargai adalah nilai-nilai universal yang harus dijadikan acuan. "Kami percaya, film tersebut tidak memiliki manfaat lain kecuali menyebarkan kebencian," demikian pernyataan Uni Eropa.


Tak bebas menghujat

Kebebasan berekspresi memang merupakan bagian dari hak asasi. Tapi itu tidak berarti bebas untuk menghujat dan menghina (agama dan penganutnya).

Kebebasan beragama dan beribadah juga merupakan kebebasan yang juga dilindungi oleh Konvensi Hak Asasi Manusia.

Freedom of religion setara dengan Freedom of Speech.

Satu sama lain tidak boleh meniadakan, apalagi menistakan.

Apa yang dilakukan Komunitas Umat Beragama Indonesia (KUBI) yang mengirimkan surat protes ke pemerintah Belanda pada 13 Maret 2008 sudah tepat.

Pemutaran film itu sangat menyakiti perasaan umat Islam dan dapat menciptakan ketegangan baru bagi peradaban dunia, termasuk antara para pemeluk agama.

Menggambarkan Islam sebagai agama yang menyerukan kekerasan bukan hanya sesat dan menyesatkan, tapi juga merupakan fakta gamblang betapa orang-orang macam Wilders tidak sensitif terhadap dunia Muslim dengan 1,3 miliar pengikutnya. (*)

FPI Demonstrasi ke Kedubes Belanda Kecam Fitna

Massa Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di Kedutaan Belanda, Jakarta, Senin (31/3). Mereka memprotes pemutaran film Fitna oleh politisi Belanda. FPI menilai film yang berdurasi selama 15 menit yang diedarkan melalui situs internet LiveLeak tersebut mengidentikkan Islam dengan kekerasan dan membenci agama lain.

Fitna adalah film dokumenter berdurasi 15 menit dibuat Geert Wilders, anggota Parlemen Belanda berhaluan ekstrim kanan. Lewat film ini, dia menampilkan wajah Islam yang digeneralisasi seolah-olah mendukung kekerasan atas pemeluk agama lain. Geert Wilders selama ini dikenal politisi yang antiterhadap imigran dan sering mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Di negera asalnya, film ini mendapat kecaman karena dianggap memprovokasi hubungan antaragama. Tidak satu pun stasiun TV di Belanda bersedia memutar film ini. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende bahkan menyesalkan munculnya film tersebut di situs internet. Ia juga menegaskan film ini tidak mewakili pandangan masyarakat dan pemerintah Belanda terhadap Islam.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah Din Syamsuddin telah meminta umat Islam Indonesia tidak terprovokasi oleh film tersebut. Keberatan atas Fitna juga muncul di berbagai negara. Bahkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon juga ikut mengecam film ini

Siswa Protes Film FITNA

Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah, berunjuk rasa di halaman sekolah mereka memprotes film berjudul Fitna karya politisi Belanda Geert Wilders, baru-baru ini. Para siswa membakar kepingan cakram padat lantaran film tersebut dinilai mengindentikkan agama Islam dengan kekerasan.

Sebelum unjuk rasa, para pelajar menonton Fitna yang diputar pihak sekolah. Film berdurasi 15 menit ini dibuka dengan lukisan kartun Nabi Muhammad. Ayat-ayat Alquran dikutip kemudian dikaitkan dengan berbagai aksi terorisme seperti serangan terhadap menara kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat, 11 September 2001.

Film Fitna diedarkan Wilders melalui situs internet LiveLeak dua hari silam. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende mengecam ulah politisinya itu. Protes juga muncul dari berbagai negara termasuk Departemen Luar Negeri RI. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia meminta kaum Muslim tidak terprovokasi meski Fitna dinilai sangat mendiskreditkan Islam

Film Fitna Menghina Umat Islam

Film kontroversional Fitna sudah dirilis di Den Haag, Belanda, Jumat (28/3). Namun, film yang dinilai sangat provokatif ini hanya bisa dilihat melalui website. Tidak satu pun stasiun televisi lokal menyiarkan film itu.

Film berdurasi 15 menit yang berlatar belakang gambar-gambar peristiwa WTC 11 September dan bom Madrid, Spanyol ini dibuat oleh Geert Wilders, seorang politisi berhaluan Ultrakonservatif. Namun, Wilders menolak tuduhan filmnya ini sebagai provokasi. Ia berdalih film Fitna adalah peringatan karena Islam dan Al-Quran berpotensi mengancam kebebasan warga Belanda dan Eropa. Selain itu ia juga mendesak Eropa untuk menaklukkan Islam.

Pemutaran film tersebut kontan menuai kecaman dari masyarakat muslim Belanda. Mereka menggelar demonstrasi di luar gedung parlemen di Den Haag. Mereka menyebut Wilders pembohong dan zionis.

Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende menyesalkan penyebaran film tersebut. Pemerintah Belanda juga menyatakan Wilders tidak mewakili negara dan rakyat Belanda. Penayangan Fitna mendahului sidang gugatan sela di Pengadilan Rotterdam yang diajukan oleh organisasi muslim di Belanda yang digelar kemarin.(IAN)

Gagal Diputar, Film ‘Fitna’ Diedarkan via Youtube

Belanda (arrahmah) - Kendati beberapa kali upaya politikus sayap kanan Geert Wilders “merayu” stasiun TV tak menemukan hasil, tokoh “anti-Islam” itu tetap nekad meluncurkan filmnya. Jumat, (28/3) dinihari ia secara resmi meluncurkan film berjudul “Fitna” itu secara online.

Film yang kemungkinan akan menimbulkan reaksi dunia Islam itu diluncurkan di liveleak.com. Selain itu, film berbau “menghina” Nabi ini juga telah beredar di situs Youtube.com.

Langkah Wilders ini mendahului sidang gugatan sela di Pengadilan Rotterdam yang diajukan oleh organisasi muslim di Belanda, yang akan digelar Jumat hari ini.

Padahal pemerintah Belanda sendiri sebelumnya berkali-kali memperingatkan agar tak nekad meluncurkan film yang telah membuat pemerintah Negara itu begitu cemas.
Pemerintah Belanda menyadari akibat sebagaimana efek Kartun Nabi Muhammad yang membuat hubungan ekonomi Negara-negara Muslim dengan Denmark renggang.

Kecemasan itu bisa dilihat dengan pernyataan resmi pemerintah Belanda yang mengatakan, bahwa visi Wilders tidak mewakili negeri dan rakyat Belanda.

Penyiaran film Fitna ini langsung menjadi headline berita seluruh kanal televisi di Belanda. Saat hal itu ditanyakan oleh wartawan dan kemungkinan reaksi umat Islam, Wilders berdalih bahwa itu bukan suara bom meledak, melainkan menggambarkan islam seperti kilat dan petir di Belanda.

Sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (28/3) dalam waktu singkat, film kontroversial yang dibuat anggota parlemen Belanda Geert Wilders telah disaksikan oleh ribuan orang yang mengakses situs youtube.

Pengelola situs youtube sendiri telah mengeluarkan peringatan awal sebelum klip film diputar bahwa film ini berpotensi menyerang pihak tertentu. Selain itu, setiap pengakses film harus mengkonfirmasi dirinya sudah dewasa sebelum menyaksikan film tersebut.

Film yang berdurasi sekitar 17 menit itu secara umum menggambarkan penyerangan teroris yang terjadi di New York dan Madrid yang kemudian dihubungkan dengan ayat Al-Quran.

Rangkaian adegan film dibuka dengan gambar pesawat yang menghantam menara kembar WTC pada 11 September 2001 silam dengan latar suara seseorang dari ujung telepon yang melaporkan keadaan bahaya.

Adegan selanjutnya adalah cuplikan gambar korban tewas dalam peristiwa pemboman kereta bawah tanah di Madrid pada tahun 2004.

Wilders menampilkan potongan ayat sebuah surat dalam Al-Quran yang kemudian diterjemahkan sebagai dasar keyakinan bagi orang Islam untuk melakukan 'teror terhadap musuh Allah'. Pemaparan ini menjadi bagian film dari menit kedua hingga menit kesepuluh.

Dalam Film Fitna juga dimunculkan gambar kartun Nabi Muhammad SAW dengan surban berbentuk bom di kepala, bersumber dari kartun Jyllands-Posten. Setelah beberapa detik disugestikan bahwa bom itu meledak.

Beragam Tanggapan

Beberapa komentar lansung menghiasi Youtube. Para penanggap dengan keras menyebut Wilders --sang pembuat film-- sebagai seorang yang rasis.

Sementara Perdana Menteri Balkenende sebagaimana dikutip sebuah radio Belanda menyesalkan, “"Kami menyayangkan film ini ditayangkan oleh bapak Wilders. Kami tidak mengerti apa tujuan film ini kecuali menyakiti perasaan.

Pemerintah merasa didukung oleh reaksi-reaksi pertama yang berimbang dari organisasi-organisasi Muslim di Belanda."

Tapi berbeda dengan Wilders. Pembuat film ini justru dengan enteng mengatakan, "Banyak orang mungkin tidak tahu bahwa (terorisme, red) berasal dari Al-Quran. Bahwa Al-Quran mengandung ayat-ayat yang menggunakan istilah torhibu (terorisme). Untungnya masa kini tidak ada lagi orang-orang yang mencari kebenaran di Alkitab atau Taurat untuk membenarkan tindakan yang sangat keji.

Tapi ini masih terjadi dengan Al-Quran dan Islam. Dan saya mau menunjukkan: ini bukan buku yang sekedar tebal saja, tapi semuanya berasal dari buku yang mengerikan itu,'' kutipnya.

Sementara itu, Fouad Sidali dari Ikatan Kerjasama warga Maroko di Belanda tak merasa kaget.

"Film ini tidak mengejutkan seperti diduga sebelumnya. Kami belum ditelpon pendukung kami dengan keluhan mereka merasa tersinggung atau dihina. Mereka hanya berkata: bagi kami fragmen-fragmen di film itu juga mengerikan. Itu adalah fragmen-fragmen yang sudah masuk dalam buku sejarah; dan yang bertanggungjawab adalah penjahat, kaum kriminal dan bukannya Islam."

Fitna (film), download file (Geert Wilders)

fitna is a film by Dutch politician Geert Wilders, leader of the Party for Freedom (PVV) in the Dutch parliament. The movie offers his views on Islam and ...

Download FITNA the movie « Blog cak alief

Sudah lihat video fitna the movie di youtube belum? Kalo belum dikarenakan berbagai macam alasan, silahkan download aja film kontroversial FITNA yang ...
alief.wordpress.com/2008/03/28/download-fitna-the-movie/ - 51k -
Tembolok - Halaman sejenis

Fitna Movie (download torrent) - TPB

Fitna Movie. Type: Video > Movie clips; Files: 1 ... Download this torrent. This is the movie...
thepiratebay.org/tor/4105192/Fitna_Movie - 9k -
created by Dutch Politician, Geert Wilders, Tembolok - Halaman sejenis

Fitna Movie - Page 3 - Kompas Forum

Page 3-Fitna Movie Internasional. ... inih download aja buat yg mo liat filmnya.. buat yg gak mau liat ya gpp.. http://www.ziddu.com/downloadalbum.p. ...
forum.kompas.com/showthread.php?t=1277&page=3 - 79k -
Tembolok - Halaman sejenis

Video Fitna the Movie « Blog cak alief

FITNA the movie Posted Maret 28, 2008 Sudah lihat video fitna the movie di youtube belum? Kalo belum dikarenakan berbagai macam alasan, silahkan download ...
alief.wordpress.com/2008/03/28/video-fitna-the-movie/ - 77k -
Tembolok - Halaman sejenis

Download Fitna — Blogs, Pictures, and more on WordPress

download: FITNA the movie, English, transcoded — 1 comment · Sagacious Himself wrote 5 days ago : download fitna or streaming play fitna: ...
wordpress.com/tag/download-fitna/ -
Halaman sejenis

fitna movie torrent download and streaming - SUMOTorrent.com

fitna movie torrent download and streaming - SUMOTorrent.
www.sumotorrent.com/search/fitna+movie.html - 82k -
Tembolok - Halaman sejenis

Download and watch Fitna, the fascist movie against Coran and ...

Download and watch Fitna, the fascist movie against Coran… Religion – Download and watch Fitna, the fascist movie against Coran and Muslims ...
religion.propeller.com/story/2008/03/27/download-and-watch-fitna-the-fascist-movie-against-coran-and-muslims/ - 21k -
Tembolok - Halaman sejenis

Infidel Bloggers Alliance: Fitna - A Quicker Download

Fitna - A Quicker Download. Pastorius note: Here it is, Fitna the Movie. Before you watch, I want you to know that several companies have banned this movie, ...
ibloga.blogspot.com/2008/03/fitna-quicker-download.html - 61k -
Tembolok - Halaman sejenis

Download Fitna Movie « HENDRIKO FIRMAN

Download Fitna Movie. Sudah beberapa hari ini kupingku selalu denger film baru yang mengabarkan ada sebuah film kontroversial yang melecehkan Islam. ...
hendrikofirman.wordpress.com/2008/04/03/download-fitna-movie/ - 12 jam yang lalu -
Halaman sejenis

Fitna the movie - English - AVI and FLV format (download torrent ...

Download this torrent. Fitna the movie, in English this time File list: Fitna-English.flv (original file) Fitna-English(converted file, so you don't need ...
thepiratebay.org/tor/4102738/Fitna_the_movie_-_English_-_AVI_and_FLV_format - 58k
-